Yes. This is gonna be tough. Why? What's the problem huh?
Ini semua masalah agama. Setiap muslim itu kan wajib yah berdakwah, ber- amar ma'ruf nahi munkar. Termasuk gue, termasuk lo, pembaca blog gue yang muslim, dan yang lainnya. Dan setiap kebaikan pasti kadang ada halang rintangnya. Just like what I'm gonna face for next.
Di sini, di Jawa Timur. Gue menyadari banyak pemahaman Islam yang beragam di sini. Mulai dari yang sesuai dengan al Qur'an dan asSunnah, hingga yang bid'ah sekalipun. Semuanya bercampur baur. Jawa Barat masih nggak separah Jawa Timur. Entah kenapa ya. Mungkin karena wali songo ada di sini.
Banyak banget temen-temen gue di sini yang pemahamannya macem-macem. Dari mulai yang aneh sampe yang nyerempet mirip salaf. Tapi perlu diwaspadai karena terkadang ada yang outernya seperti sangat menjalankan sunnah, ternyata innernya jauh dari sunnah.
Ada sesuatu yang bikin gue sedih, yaitu ketika gue ngedenger temen gue bilang kalo dulu dia mengalami lika-liku saat mengurus rohis di SMA-nya. Termasuk pemahaman salaf dulu pernah masuk, tapi dipegang kembali oleh pihaknya. Seperti itu katanya. Sampe saat ini gue bingung. Kenapa ya? Ada apa dengan salaf? Gue nggak ngerti apakah mad'u-nya yang tidak mau mendengarkan sebuah kebenaran yang disampaikan sehingga menolak? Atau para pendakwahnya yang kurang kompeten atau terlalu memaksa sehingga mad'u menolak untuk menerima ajaran?
Jujur aja, gue sangat bersyukur dapat mengenal sunnah. Dulu gue buta, tidak tau apa-apa soal agama. Dulu gue nggak ngerti, apa maksudnya Al-Qur'an dan Al-Hadits sebagai landasan agama. Tapi setelah alhamdulillah, orang tua gue mendapat hidayah dan gue pun alhamdulillah bisa menerima dengan mudah (semua karena-Nya), gue jadi ngerti, apa maksud guru agama SD gue bilang Al Qur'an dan Al Hadits sebagai landasan agama Islam.
Yang gue bingung, kenapa ya masih ada aja orang yang menentang sesuatu yang sudah haq adanya? Padahal mereka tau, sumber hukum Islam ini. Kalo mereka ditanya, "Apa landasan agama ini?", pasti mereka bisa tuh menjawab, "Al Qur'an dan Al Hadits". Tapi mana buktinya kalo mereka menggunakan itu sebagai landasan? Kenapa masih aja ada yang ngga mau nerima ketika kebenaran sampai kepadanya? Jadi, sebenernya salah siapa? Apa kebenaran itu terlalu keras sehingga dia tidak bisa menerima? Padahal kebenaran itu datangnya dari Allah sendiri yang menciptakan dia. Iiiihh! Gemes kadang-kadang deh! Tapi...gue mencoba untuk tetep sabar. Itu yang selalu menjadi uneg-uneg gue ketika gue menemukan seseorang yang sudah gue kabarkan kebenaran tetapi dia menolak. Na'udzubillahi min dzaalik.
oya, BACK TO THE TOPIC. Intinya, sepertinya gue akan hemm lebih berat dakwah di kampus ini. Mengingat sebagian besar warganya sudah memiliki pengetahuan akan agama, tetapi dalam pemahaman yang berbeda=beda. HAAA berbeda-beda T.T and till now, gue belum menemukan teman yang semanhaj dengan gue. Yaa, ada sih.. Ada sebagian di grup BBM. Tapi gue butuh teman yang bisa gue ajakin untuk bekerja sama menghidupkan sunnah ini di lingkungan baru gue. Mengubah pandangan orang tentang salaf. Pemahaman ini berdasarkan landasan agama ini. Bukan karena nafsu! Bukankah dalam Islam tidak ada yang abu-abu? Haq adalah haq dan bathil adalah bathil! Bukankah kalo abu-abu justru malah jadi bingung? Tidak ada batas, tidak ada garis pemisah antara satu dengan lainnya? Ya kan?
Yah, sudahlah.. Gue pikir sudah cukup curhatnya. So, this is gonna be very TOUGH! But, I can't give it all up!
No comments:
Post a Comment