Pages

Wednesday, July 16, 2014

Sedih

Miris, sedih, kasihan, kesal.... ya semua bercampur aduk. Persoalan pemilu ini cukup membuka mataku pada orang-orang di sekitarku. Dengan banyaknya teman di media sosial, gambaran pola pikir orang-orang di sekitarku pun dengan mudahnya tersingkap. Pola pikir liberal dan sekuler, yang mulai merasuk ke bibit-bibit generasi muda di sekitarku jadi mudah terlihat. Dan yang lebih membuat perasaanku campur aduk dan kecewa adalah beberapa dari mereka dahulunya merupakan aktivis-aktivis dakwah di sekolah.

Aku bukan juru kampanye dari salah satu kandidat. Aku hanyalah seorang muslimah yang menginginkan pemimpin yang terbaik untuk negara ini. Negara dengan umat muslim terbanyak di dunia. Negara yang sesungguhnya sudah Allah limpahkan kekayaan alam, tetapi sayang banyak orang yang terlalu bernafsu dan serakah dalam pemanfaatannya. Orang-orangnya pun sebenarnya juga pinter-pinter, tapi sanking pinternya sampai kadang lupa dengan Dzat yang telah membuat mereka pintar.

Sebagai seorang muslimah, sudah seharusnya agama dijadikan rujukan dan pedoman hidup. Karena apalah kita tanpa petunjuk dari-Nya? Tak lepas juga tentang pemilu. Aku tahu, kalian sudah gerah dan capek dengan pemimpin negara ini. Aku tahu, kalian ingin pemimpin yang kerja. Aku tahu, kalian ingin pemimpin yang bersih. Aku tahu, kalian ingin pemimpin yang adil. Aku tahu, kalian ingin pemimpin yang merakyat. Aku tahu, kriteria pemimpin yang kalian inginkan karena aku juga sama seperti kalian...penduduk negara ini, rakyat negara ini, warga negara ini.

Aku tidak fanatik terhadap salah satu kandidat. Aku hanya fanatik terhadap agama Allah. Karena kandidat-kandidat tersebut tidak dapat membawa aku dan kalian ke Jannah-Nya, tetapi agama-Nyalah yang dapat mengantarkanku ke sana. Lagipula menurutku pribadi, kedua kandidat tidak ada yang memenuhi kriteria pemimpin idaman. Karakter keduanya masih kurang cocok untuk memimpin sebuah bangsa yang besar ini. Takut kalau si kandidat ini atau itu korupsi? Yah, jujur aja... aku mah masih tetep gak percaya sama orang-orang itu. Jadi, kalo masalah korupsi sama ajalah kanan kiri.

Nah, yang mau aku soroti di sini adalah pemikiran-pemikiran yang ada di kepala-kepala PINTAR generasi muda zaman sekarang. Generasi muda muslim, aku perjelas. Pikiran mereka udah terpengaruh dengan silaunya dunia barat. Mereka, para muslim-muslimah muda, gak peduli lagi dengan Islam.... oh salah deng, mereka masih peduli. Alhamdulillah, mereka masih mengecam tindakan zionis Israel, masih sering donasi untuk Palestina dan masih suka pake hashtag #prayforPalestine, #prayforSyria atau #prayforEgypt di twitter.

Tapi.,, duh, tolong. Semua itu hanya membantu sementara. Selama umat Islamnya sendiri tidak memahami dan tidak kembali kepada agamanya, aku rasa konflik itu gak akan selesai. Terlebih kebanyakan dari generasi muda Islam malah terpesona dengan barat. Terbuai dengan pemikiran-pemikiran orang-orang kafir. Silau dengan kehidupan orang-orang itu. Padahal kita umat muslim punya pedoman dan panutan yang lebih mulia yang bahkan langsung diturunin dari Tuhan pencipta alam semesta ini dan gak ketinggalan, termasuk orang-orang kafir itu sendiri. Dan balasan dari mengikuti pedoman agama Islam ini adalah surga, yang nikmatnya aja gak bisa dibandingin dengan nikmat di dunia. Aku akui, orang-orang kafir itu hebat, pintar, kaya, sukses... tapi kita janganlah silau dengan semua itu, karena Allah memang menjadikan dunia ini surga mereka. Sebagaimana dalam hadits...

"Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim)

Pedoman agama ini. Ya. Maksudku Al qur-an dan Assunnah, yang merupakan rahmat Allah untuk orang-orang di dunia ini. Bagaimana tidak? Al qur-an dan assunnah bagaikan kisi-kisi ujian di dunia agar lulus dan dapat mencapai surga-Nya. Namun, sungguh sangat disayangkan, banyak orang yang mengaku Islam tapi sama sekali tidak berpedoman pada Al qur-an dan Assunnah. Apalagi pemahaman sahabat-sahabat Rasulullah. Lebih apalagi fatwa ulama. Mereka lebih mengedepankan pola pikir yang kebarat-baratan itu dan menganggap pemikiran mereka lebih maju dan keren dibandingkan Islam.

Nah, berkaitan dengan pemilu, pola-pola pikir itu mulai meracun. Yang membuatku tidak habis pikir. Kok bisa orang-orang yang mengaku muslim justru malah berpihak kepada orang-orang yang melawan hukum Allah?

Gimana bisa mereka malah berpihak ke orang-orang yang melegalkan LGBT, padahal jelas di dalam Al qur-an, Allah membinasakan kaumnya Nabi Luth yang merupakan pelaku homoseks? Dan itu tertulis di dalam kitab Al qur-an!

Atau berpihak pada orang yang menyebutkan jilbab bukan kewajiban muslimah, padahal Allah memerintahkan wanita untuk menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka? Dan itu tertulis di dalam kitab Al qur-an!

Bagaimana bisa mereka malah berpihak kepada orang-orang syi'ah, padahal jelas-jelas aqidah syi'ah menyimpang dari Islam? Salah satu contohnya adalah mereka meyakini bahwa Allah mengutus jibril untuk membawakan wahyu kepada Ali, namun keliru memberikan kepada Rasulullah?! Trus, bagaimana dengan konflik Suriah? Syi'ah kan dalang dari konflik di sana. Lalu apa artinya hastag #prayforSyria yg waktu itu pernah mereka gemborkan kalo gitu?

Bagaimana bisa mereka mengesampingkan hal di atas demi tercapainya kepemimpinan yang adil, yang bersih, dan mampu mengangkat negara ini dari keterpurukan? Astaghfirullah......

Apakah kalian yakin, dengan mengesampingkan hal di atas, semua yang kalian inginkan terwujud, wahai saudaraku? Pertanyaan itu bukan berarti aku yakin dengan keberpihakanku pada kandidat yang lain. BUKAN. Tetapi, coba dipikir lagi....

Apakah yang sama-sama kita inginkan untuk negara ini akan terwujud dengan cara berpihak kepada orang-orang yang bersimpangan dengan apa yang Allah tetapkan? Ini Allah lho...yang berkuasa atas dunia ini.

Masih ingatkah bahwa salah satu nama suci Allah adalah Al-Haq, yang berarti Allah Maha Benar?
Ini bukan berarti aku sangat yakin dengan kandidat yang aku pilih. Sekali lagi aku katakan tidak. Keraguan tentu masih ada di benakku saat memilih. Namun, satu hal yang aku yakin : aku telah berusaha untuk memberikan suaraku kepada orang-orang yang tidak menyimpang dari ajaran-Nya. Karena kelingking ini, mungkin kelak akan diminta pertanggungjawabannya.

"dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (Al Maaidah : 49-50)

●○●

CATATAN :
#Pemilu#
Ya, aku tahu pemilu bukan dari Islam, padahal aku bilang aku hanya fanatik kepada Islam. Keputusan untuk "nyoblos" ini aku dasari dari beberapa fatwa ulama (http://muslim.or.id/manhaj/fatwa-ulama-memberikan-suara-dalam-pemilu.html). Lagipula ini ada 2 kandidat, dimana ada satu kandidat yang dikelilingi oleh orang-orang syi'ah dan liberalis, yang hanya akan merusak Islam. Jadi, aku merasa keputusan ini sudah benar, yaitu dengan menggunakan hak suaraku tidak pada orang-orang itu.

#Fanatik pada Islam#
Bukan berarti aku seperti orang-orang yang suka ngebom, yang memerangi orang-orang kafir tanpa memperhatikan hak-haknya. Islam itu rahmatan lil 'aalamiin. Di Islam, diajarkan juga akhlak dan adab. Termasuk adab bergaul dengan sesama muslim dan non muslim. Zaman Rasulullah dulu, kan hukum Islam juga ditegakkan, dan meskipun hidup berdampingan antara umat Islam, Yahudi, dan Nasrani, tapi tetap damai tentram tuh. Jadi, menurutku yang mencap 'radikal' pada orang yang fanatik pada Islam itu salah. Mungkin orang-orang yang mereka cap radikal itu salah dalam mentafsirkan suatu pemahaman atau terlalu berapi-api dalam membela Islam hingga terlupa dengan adab-adab yang juga diatur dalam Islam.

Kalau ada yang mengaitkan dengan SARA.. maaf, ini berkaitan dengan keyakinanku, ini urusan iman saya, ini mempertaruhkan kehidupan saya kelak setelah hidup dunia.
Trus, aku heran deh kenapa ada orang (muslim pula) yg berpikir kalau mikir sesuai agama itu kolot, uda gak jaman(?) Maaf, tapi ajaran Islam lah yang mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Islam itu datangnya dari Allah. Allah Yang Maha Benar. Apa Anda yakin, jika tidak berpihak kpd Allah, kalian akan selamat? Sombong sekali... Maasyaa Allah, jauhkan kami dari pikiran bathil seperti itu ya Allah......
#Syi'ah#
Semakin miris hati ini saat ada beberapa teman yang mengolok-olok kekhawatiran orang-orang akan syi'ah dibandingkan memikirkan korupsi.

Mungkin mereka tidak tahu konflik Suriah? Dimana para muslim dibunuh dengan kejam? Bahkan aku pernah melihat video mengerikan dari seorang ustadz yang pernah jadi relawan di sana. Dalam video tersebut, terlihat orang-orang muslim dilempar hidup-hidup dari jendela apartemen. DILEMPAR KELUAR JENDELA LANTAI ATAS SEBUAH APARTEMEN. Tampak dalam video tersebut, mereka dilempar oleh tentara Bashar bersama istri/suami mereka, anak-anak mereka, orang tua mereka. Bahkan di video lain mereka, orang-orang muslim dikumpulkan dan ditembaki satu per satu bagi mereka yang tidak mau sujud pada gambar Bashar Al-Assad (pemimpin syi'ah di suriah). Ada pula orang-orang muslim yang disiksa dengan dicabuti kuku tangan dan kaki mereka. Juga ada video tentang anak yang matanya dicongkel, tangannya dipotong oleh tentara-tentara rezim Bashar! Dan mereka yang udah berbuat kejam seperti itu masih saja dibela?! Astaghfirullah........
Jika mereka bilang syi'ah di Indonesia masih minoritas. Ya, mereka masih minoritas. Tapi bagaimana nanti jika mereka mulai berkembang? Egois sekali kita dengan anak cucu kita? Apakah mereka tidak ingat, bahwa dahulu orang-orang Yahudi di Palestina hanyalah pengungsi dari Jerman? Bukankah mereka hanya segelintir? Tapi, coba lihat sekarang! Lihat apa yang mereka perbuat! Tidakkah cukup itu menjadi peringatan untuk kita?

●○●

Maaf, kalo ada yang tersinggung atau gimana... ini unek-unek yang butuh banget dikeluarin soalnya. Mungkin ini memang benar2 sudah mau akhir zaman ya, ketika orang-orang yang malah berpedoman pada Islam dibilang aneh. Oiya, satu hal lagi, dulu aku bangga karena kalau buka FB, rasanya teman-temanku adalah orang-orang pintar semua. Sekarang, aku gatau apakah mereka sebenarnya pinter atau malah kebalikannya .-. Karena dari pola pikir mereka tampak seperti orang muslim yang gak peduli dengan agamanya lagi T_T na'udzubillahi min dzalik.......

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

Semoga Allah memberikan hidayah dan taufik kepada kita :""""")