Pages

Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Wednesday, July 16, 2014

Sedih

Miris, sedih, kasihan, kesal.... ya semua bercampur aduk. Persoalan pemilu ini cukup membuka mataku pada orang-orang di sekitarku. Dengan banyaknya teman di media sosial, gambaran pola pikir orang-orang di sekitarku pun dengan mudahnya tersingkap. Pola pikir liberal dan sekuler, yang mulai merasuk ke bibit-bibit generasi muda di sekitarku jadi mudah terlihat. Dan yang lebih membuat perasaanku campur aduk dan kecewa adalah beberapa dari mereka dahulunya merupakan aktivis-aktivis dakwah di sekolah.

Aku bukan juru kampanye dari salah satu kandidat. Aku hanyalah seorang muslimah yang menginginkan pemimpin yang terbaik untuk negara ini. Negara dengan umat muslim terbanyak di dunia. Negara yang sesungguhnya sudah Allah limpahkan kekayaan alam, tetapi sayang banyak orang yang terlalu bernafsu dan serakah dalam pemanfaatannya. Orang-orangnya pun sebenarnya juga pinter-pinter, tapi sanking pinternya sampai kadang lupa dengan Dzat yang telah membuat mereka pintar.

Sebagai seorang muslimah, sudah seharusnya agama dijadikan rujukan dan pedoman hidup. Karena apalah kita tanpa petunjuk dari-Nya? Tak lepas juga tentang pemilu. Aku tahu, kalian sudah gerah dan capek dengan pemimpin negara ini. Aku tahu, kalian ingin pemimpin yang kerja. Aku tahu, kalian ingin pemimpin yang bersih. Aku tahu, kalian ingin pemimpin yang adil. Aku tahu, kalian ingin pemimpin yang merakyat. Aku tahu, kriteria pemimpin yang kalian inginkan karena aku juga sama seperti kalian...penduduk negara ini, rakyat negara ini, warga negara ini.

Aku tidak fanatik terhadap salah satu kandidat. Aku hanya fanatik terhadap agama Allah. Karena kandidat-kandidat tersebut tidak dapat membawa aku dan kalian ke Jannah-Nya, tetapi agama-Nyalah yang dapat mengantarkanku ke sana. Lagipula menurutku pribadi, kedua kandidat tidak ada yang memenuhi kriteria pemimpin idaman. Karakter keduanya masih kurang cocok untuk memimpin sebuah bangsa yang besar ini. Takut kalau si kandidat ini atau itu korupsi? Yah, jujur aja... aku mah masih tetep gak percaya sama orang-orang itu. Jadi, kalo masalah korupsi sama ajalah kanan kiri.

Nah, yang mau aku soroti di sini adalah pemikiran-pemikiran yang ada di kepala-kepala PINTAR generasi muda zaman sekarang. Generasi muda muslim, aku perjelas. Pikiran mereka udah terpengaruh dengan silaunya dunia barat. Mereka, para muslim-muslimah muda, gak peduli lagi dengan Islam.... oh salah deng, mereka masih peduli. Alhamdulillah, mereka masih mengecam tindakan zionis Israel, masih sering donasi untuk Palestina dan masih suka pake hashtag #prayforPalestine, #prayforSyria atau #prayforEgypt di twitter.

Tapi.,, duh, tolong. Semua itu hanya membantu sementara. Selama umat Islamnya sendiri tidak memahami dan tidak kembali kepada agamanya, aku rasa konflik itu gak akan selesai. Terlebih kebanyakan dari generasi muda Islam malah terpesona dengan barat. Terbuai dengan pemikiran-pemikiran orang-orang kafir. Silau dengan kehidupan orang-orang itu. Padahal kita umat muslim punya pedoman dan panutan yang lebih mulia yang bahkan langsung diturunin dari Tuhan pencipta alam semesta ini dan gak ketinggalan, termasuk orang-orang kafir itu sendiri. Dan balasan dari mengikuti pedoman agama Islam ini adalah surga, yang nikmatnya aja gak bisa dibandingin dengan nikmat di dunia. Aku akui, orang-orang kafir itu hebat, pintar, kaya, sukses... tapi kita janganlah silau dengan semua itu, karena Allah memang menjadikan dunia ini surga mereka. Sebagaimana dalam hadits...

"Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim)

Pedoman agama ini. Ya. Maksudku Al qur-an dan Assunnah, yang merupakan rahmat Allah untuk orang-orang di dunia ini. Bagaimana tidak? Al qur-an dan assunnah bagaikan kisi-kisi ujian di dunia agar lulus dan dapat mencapai surga-Nya. Namun, sungguh sangat disayangkan, banyak orang yang mengaku Islam tapi sama sekali tidak berpedoman pada Al qur-an dan Assunnah. Apalagi pemahaman sahabat-sahabat Rasulullah. Lebih apalagi fatwa ulama. Mereka lebih mengedepankan pola pikir yang kebarat-baratan itu dan menganggap pemikiran mereka lebih maju dan keren dibandingkan Islam.

Nah, berkaitan dengan pemilu, pola-pola pikir itu mulai meracun. Yang membuatku tidak habis pikir. Kok bisa orang-orang yang mengaku muslim justru malah berpihak kepada orang-orang yang melawan hukum Allah?

Gimana bisa mereka malah berpihak ke orang-orang yang melegalkan LGBT, padahal jelas di dalam Al qur-an, Allah membinasakan kaumnya Nabi Luth yang merupakan pelaku homoseks? Dan itu tertulis di dalam kitab Al qur-an!

Atau berpihak pada orang yang menyebutkan jilbab bukan kewajiban muslimah, padahal Allah memerintahkan wanita untuk menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka? Dan itu tertulis di dalam kitab Al qur-an!

Bagaimana bisa mereka malah berpihak kepada orang-orang syi'ah, padahal jelas-jelas aqidah syi'ah menyimpang dari Islam? Salah satu contohnya adalah mereka meyakini bahwa Allah mengutus jibril untuk membawakan wahyu kepada Ali, namun keliru memberikan kepada Rasulullah?! Trus, bagaimana dengan konflik Suriah? Syi'ah kan dalang dari konflik di sana. Lalu apa artinya hastag #prayforSyria yg waktu itu pernah mereka gemborkan kalo gitu?

Bagaimana bisa mereka mengesampingkan hal di atas demi tercapainya kepemimpinan yang adil, yang bersih, dan mampu mengangkat negara ini dari keterpurukan? Astaghfirullah......

Apakah kalian yakin, dengan mengesampingkan hal di atas, semua yang kalian inginkan terwujud, wahai saudaraku? Pertanyaan itu bukan berarti aku yakin dengan keberpihakanku pada kandidat yang lain. BUKAN. Tetapi, coba dipikir lagi....

Apakah yang sama-sama kita inginkan untuk negara ini akan terwujud dengan cara berpihak kepada orang-orang yang bersimpangan dengan apa yang Allah tetapkan? Ini Allah lho...yang berkuasa atas dunia ini.

Masih ingatkah bahwa salah satu nama suci Allah adalah Al-Haq, yang berarti Allah Maha Benar?
Ini bukan berarti aku sangat yakin dengan kandidat yang aku pilih. Sekali lagi aku katakan tidak. Keraguan tentu masih ada di benakku saat memilih. Namun, satu hal yang aku yakin : aku telah berusaha untuk memberikan suaraku kepada orang-orang yang tidak menyimpang dari ajaran-Nya. Karena kelingking ini, mungkin kelak akan diminta pertanggungjawabannya.

"dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (Al Maaidah : 49-50)

●○●

CATATAN :
#Pemilu#
Ya, aku tahu pemilu bukan dari Islam, padahal aku bilang aku hanya fanatik kepada Islam. Keputusan untuk "nyoblos" ini aku dasari dari beberapa fatwa ulama (http://muslim.or.id/manhaj/fatwa-ulama-memberikan-suara-dalam-pemilu.html). Lagipula ini ada 2 kandidat, dimana ada satu kandidat yang dikelilingi oleh orang-orang syi'ah dan liberalis, yang hanya akan merusak Islam. Jadi, aku merasa keputusan ini sudah benar, yaitu dengan menggunakan hak suaraku tidak pada orang-orang itu.

#Fanatik pada Islam#
Bukan berarti aku seperti orang-orang yang suka ngebom, yang memerangi orang-orang kafir tanpa memperhatikan hak-haknya. Islam itu rahmatan lil 'aalamiin. Di Islam, diajarkan juga akhlak dan adab. Termasuk adab bergaul dengan sesama muslim dan non muslim. Zaman Rasulullah dulu, kan hukum Islam juga ditegakkan, dan meskipun hidup berdampingan antara umat Islam, Yahudi, dan Nasrani, tapi tetap damai tentram tuh. Jadi, menurutku yang mencap 'radikal' pada orang yang fanatik pada Islam itu salah. Mungkin orang-orang yang mereka cap radikal itu salah dalam mentafsirkan suatu pemahaman atau terlalu berapi-api dalam membela Islam hingga terlupa dengan adab-adab yang juga diatur dalam Islam.

Kalau ada yang mengaitkan dengan SARA.. maaf, ini berkaitan dengan keyakinanku, ini urusan iman saya, ini mempertaruhkan kehidupan saya kelak setelah hidup dunia.
Trus, aku heran deh kenapa ada orang (muslim pula) yg berpikir kalau mikir sesuai agama itu kolot, uda gak jaman(?) Maaf, tapi ajaran Islam lah yang mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Islam itu datangnya dari Allah. Allah Yang Maha Benar. Apa Anda yakin, jika tidak berpihak kpd Allah, kalian akan selamat? Sombong sekali... Maasyaa Allah, jauhkan kami dari pikiran bathil seperti itu ya Allah......
#Syi'ah#
Semakin miris hati ini saat ada beberapa teman yang mengolok-olok kekhawatiran orang-orang akan syi'ah dibandingkan memikirkan korupsi.

Mungkin mereka tidak tahu konflik Suriah? Dimana para muslim dibunuh dengan kejam? Bahkan aku pernah melihat video mengerikan dari seorang ustadz yang pernah jadi relawan di sana. Dalam video tersebut, terlihat orang-orang muslim dilempar hidup-hidup dari jendela apartemen. DILEMPAR KELUAR JENDELA LANTAI ATAS SEBUAH APARTEMEN. Tampak dalam video tersebut, mereka dilempar oleh tentara Bashar bersama istri/suami mereka, anak-anak mereka, orang tua mereka. Bahkan di video lain mereka, orang-orang muslim dikumpulkan dan ditembaki satu per satu bagi mereka yang tidak mau sujud pada gambar Bashar Al-Assad (pemimpin syi'ah di suriah). Ada pula orang-orang muslim yang disiksa dengan dicabuti kuku tangan dan kaki mereka. Juga ada video tentang anak yang matanya dicongkel, tangannya dipotong oleh tentara-tentara rezim Bashar! Dan mereka yang udah berbuat kejam seperti itu masih saja dibela?! Astaghfirullah........
Jika mereka bilang syi'ah di Indonesia masih minoritas. Ya, mereka masih minoritas. Tapi bagaimana nanti jika mereka mulai berkembang? Egois sekali kita dengan anak cucu kita? Apakah mereka tidak ingat, bahwa dahulu orang-orang Yahudi di Palestina hanyalah pengungsi dari Jerman? Bukankah mereka hanya segelintir? Tapi, coba lihat sekarang! Lihat apa yang mereka perbuat! Tidakkah cukup itu menjadi peringatan untuk kita?

●○●

Maaf, kalo ada yang tersinggung atau gimana... ini unek-unek yang butuh banget dikeluarin soalnya. Mungkin ini memang benar2 sudah mau akhir zaman ya, ketika orang-orang yang malah berpedoman pada Islam dibilang aneh. Oiya, satu hal lagi, dulu aku bangga karena kalau buka FB, rasanya teman-temanku adalah orang-orang pintar semua. Sekarang, aku gatau apakah mereka sebenarnya pinter atau malah kebalikannya .-. Karena dari pola pikir mereka tampak seperti orang muslim yang gak peduli dengan agamanya lagi T_T na'udzubillahi min dzalik.......

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

Semoga Allah memberikan hidayah dan taufik kepada kita :""""")

Sunday, April 13, 2014

Seandainya

Twitter. Yap, segala informasi mengalir begitu cepatnya di jejaring sosial ini. Timelineku pun banjir dengan segala macem jenis kicauan, mulai dari berita, ramalan cuaca, dan yang pasti temenmu atau kamu tweet ... yaitu masalah pribadi.

Yang terakhir ini nih. Kayanya setiap orang yang punya jejaring sosial, hampir pasti menggunakannya untuk update masalah pribadi. Ya gak? Biasanyaaaa kayak ngedumelin orang yang dia lagi sebel gitu. Bahkan kadang ada suami istri yang berantem! Tapi kok malah di jejaring sosial ya? ckck gak ngerti sih itu niatnya apa -_-

Nah, waktu itu aku lagi gak ada kerjaan jd iseng baca-baca timeline. Lagi asik-asiknya ngescroll down, tiba-tiba ada 1 tweet dari temenku yang sangat bikin...... @#/$&%! Campur aduk bu maksudnya :p entahlah antara kasian, marah, memaklumi smuanya campur aduk. Tweetnya simple dan menurutku kata-kata itu uda biasa diucapin orang-orang. TAPI konteksnya beda. Temenku nge-tweet kayak gini (P.S. ini pake bahasa sendiri, intinya kira-kira gini):

"Seandainya, aku dapat memilih keluarga tempat aku dilahirkan"

Kalimat simple kan? Kata-kata pengandaian kayak "seandainya..." atau "coba kalau..." atau "kalau waktu itu...." emang sering banget dipake sehari-hari kan? Terutama pas kita kecewaa banget terhadap suatu hal yang terjadi. Hemm ya, ini subjektif banget sih emang.. tapi personally, aku gak suka banget sama orang yang mengandai-andai karena sesuatu yang telah terjadi itu gak sesuai dengan harapannya, kayak kecewa tadi itu. Kalo mengandai-andai yang dimaksud itu bermimpi, lain soal yee haha.

Kenapa emangnya sama mengandai-andai?.....

Yaaa, oke. Sebagai seorang muslimah, pastinya setiap apa yang dilakukan harus merujuk kembali ke 2 pedoman umat Islam. Ya kan? Jadi, sebisa mungkin aku selalu menilai sebuah fenomena dari kacamata agama terlebih dahulu. Fanatik? Hemm, kalo menurutku fanatik terhadap ajaran agama adalah sesuatu yang pada tempatnya. Karena...apa lagi yang bisa kita pegang untuk masuk ke surga selain agama? Gak ada.

Oke sorry, prolog jawabannya kepanjangan haha. Jadi, kembali ke pertanyaan awal. Kenapa emangnya sama mengandai-andai?

Alasan pertama :
Al Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

Masyaa Allah, ayat ini ngena banget ya! Kalimat terakhir "Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui", menurutku benar-benar menekankan bahwa Allah tau segalanya dan uda mengatur skenario hidup kita sedemikian rupa baiknya. Jadi, kalau kita mengandai-andai, berarti kita yang sok tau. Wong yang maha tau bilangnya A, kok kita yang gak tau apa-apa malah berani bilang kalo seandainya itu B, hasilnya akan lebih bagus?

Alasan kedua:
Hadits Riwayat Bukhari
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun masing-masing ada kebaikan. Semangatlah meraih apa yang manfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah janganlah mengatakan, "Seandainya aku berbuat begini dan begitu, niscaya hasilnya akan lain." Akan tetapi katakanlah, "Allah telah mentakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia Perbuat." Sebab, mengandai-andai itu membuka pintu setan." (HR. Muslim)

Nah, ini lebih ngena lagi hehe. Kayanya uda cukup jelas ya disebutkan di hadits tsb bahwa kita sudah secara jelas dilarang (di hadits tersebut menggunakan kata jangan) untuk mengandai-andai. Apalagi menurut hadits di atas, mengandai-andai itu membuka pintu setan! Hiih, makin jauh deh sama Allah :""( Oiya trus, kalo mengandai-andai kita juga bisa termasuk ke dalem orang-orang yang gak percaya dong ya sama Allah. Kenapa? Karena kita gak percaya kalo Allah Maha Mengetahui. Waduh, bahaya euy buat tauhid kita >.<

Alasan ketiga:
Yaelaaah, uda kejadiaaan, gausah di andai-andai! Gak akan ngubah juga~
[Yang ketiga alasan pribadi, hehe *peace]

Nah, makanya kita gak usah mengandai-andai kejadian yang uda lalu deh~ mending kita terima apa yang memang uda kejadian, percaya kalau itu hal yang terbaik untuk kita, ambil hikmahnya, trus jadiin kekuatan buat diri kita dan bekal buat ke depannya deh! InsyaaAllah kita bakalan jadi pribadi yang lebih baik dan positif ;)

Oiya, khusus menanggapi isi tweet temenku di atas... kita itu harus tetap bersyukur... gimana pun keluarga tempat kita dilahirkan, segala kekurangan dan kelebihannya, kita harus tetap bersyukur...karena kita gak akan seperti sekarang (ngebaca post ini, hehe) kalau Allah gak memberikan kita lingkungan seperti keluarga kita saat ini. Dan jangan mengandai-andai! DEAL WITH IT dan jadikan itu kekuatan agar kita lebih baik :)

Ahhh...jadi keinget obrolan sama Papa yang saat itu kerja di sebuah perusahaan yang beli pesawat Sukhoi...
Papa : Kalo bos Papa percaya dan dengerin apa kata Papa, perusahaannya ga jadi kayak gini
Aku : Iya, Pap. Tapi kalo misalnya dia percaya sama kata-kata Papa, nanti Papa disuruh ikut joy flight Sukhoi.... *tersenyum tipis*
(Desember 2013)

Monday, August 16, 2010

Who is your MAHRAM?

MAHRAM. Artinya orang yang haram kita nikahi.

Here's the story.
Beberapa hari yang lalu, gue dan bokap gue mendebatkan sebuah hal yang terlihat jelas padahal belum tentu jelas (loh?). Ya, intinya gue mendebatkan permasalahan mahram.

Awal kejadiannya adalah ketika ada saudara sepupu (anaknya om gue) yang ikut berangkat sholat tarawih bersama keluarga gue. Rumahnya memang nggak jauh dari rumah gue. Jadi, sepulang dari masjid, bokap gue mengajak dia dan adiknya ke rumah gue. Ya, sekadar icip-icip kue atau makan es krim. Well, karena masjid tempat gue sholat itu sangat panas (oops lebay, gak sangat sih. Lumayan bikin gerahlah hehe), jadi kakak gue yang perempuan spontan membuka mukenahnya ketika sampai di dalam rumah. Padahal sepupu gue lagi berdiri nggak jauh dari dia. Err... agak shok sih gue. Untungnya gue pake baju lengan panjang dan pake jilbab daleman. Jadi, kalaupun gue buka mukenah gue, yaa gue masih dalam keadaan menutup aurat. Kakak gue, yang melihat dia anomali dengan gue, langsung masuk ke kamarnya. Karena ragu juga, yaa gue juga ikut-ikutan masuk ke kamar deh hehe. Eh tapi kamar gue, bukan kamar kakak gue.

Alhamdulillah, di dalam kamar gue ada laptop gue *cupcupmuah*. Akhirnya gue searching di google. Apa itu mahram? Siapa saja mahram itu? Tak lupa, gue juga bertanya melalui sms ke Nashir, ke Mas Topan dan tentunya Mbak Muslima hehe. Tiga rujukan yang insya Allah bisa gue percaya di saat gue bimbang dengan perkataan bokap.

Nggak lama, dapetlah gue jawaban-jawaban dari ketiganya. Alhamdulillah semuanya sepakat kalo cousins are not our mahram. Ya, sepupu bukan mahram. Mas Topan juga ngasih tau kalo ada temannya yang punya diagram mahram dan di upload di facebook! Wah, gue pengen liat banget! Ya udah, akhirnya gue selidiki deh facebook orang itu.

Dan....... alhamdulillah dapet :)
Here's the diagram...


Dalilnya adalah surat Annisaa' ayat 22-24, Allah berfirman :
"Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh). Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan (tante dari ayah); saudara-saudara ibumu yang perempuan (tante dari ibu); anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki (keponakan kandung); anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan (keponakan kandung); ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan
isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Untuk lebih jelas, lihat diagramnya aja. Yang pasti Islam bukan Paternal ataupun Maternal. Islam campuran dari keduanya. Bahkan gue baru sadar looh kalau ternyata Om baik dari Ayah ataupun Ibu adalah mahram. Di annisa ayat 23 ditulis, bahwa kaum Adam dilarang mengawini :

"anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki (keponakan kandung); anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan (keponakan kandung)"

Nyunyunyuu~ dulu gue kira bukan. Alhamdulillah, semoga bermanfaat untuk semua :D

Sunday, November 30, 2008

Dua Kejadian yang Sangat Berharga!

Hari ini ada 2 pelajaran yang berharga sekali buat Gina. Bukan pelajaran formal, tapi pengalaman yang patut dijadikan pelajaran.

Hari Sabtu ini adalah hari terakhir UAS di SMAN 8 dan kebetulan kelas X kebagian jam siang (masuk jam 09.00 atau 10.00). Gina senang sekali karena hari ini hari terakhir dan hari Sabtu, jadi jalanan nggak macet gitu hehe
Hari ini Gina masuk jam 10.30. Jadi brangkatnya dari rumah jam 9an, biar bisa jemput Sarah dulu di Labschool.

Gina brangkat sama Kak Oi & Abang. Kali ini Kak Oi yang nyetir mobil karena si Abang lagi males (huehe). Gina duduk di sebelah sopir, kalo Abang duduk dibelakang.

Perjalanan kami bertiga ke Labs santai-santai saja, nggak ada hambatan apapun. Kami berputar di puteran Telkomsel dekat Labs. Kak Oi dengan santai masuk ke jalan utama (jl. Pemuda). Bagian depan mobil kami sudah masuk ke jalan utama dengan keadaan miring. Namun, tiba-tiba saja bagian kiri mobil Jazz merah yang kami kendarai disrempet Truk guede yang datang dari arah kiri dengan sekuenceng-kuencengnya!! Bunyinya keras sekali! Bahkan, mobil kami yg tadinya miring 15 derajat tergeser sekitar 20 derajat ke kanan!! Gina, yang duduk di sebelah sopir, ga tau kalo ada truk yang akan menyrempet mobil kami! Gina waktu itu lagi asik-asiknya baca handout Sejarah. Gina hanya ngerasain getaran yang kenceng banget! Akibat srempetan Truk itu parah! Kaca lampu depan mobil kami pecah, bemper depan penyok dan body samping mesin tergeser hingga nyaris lepas!
Kak Oi pun kaget. Entah salah siapa, tapi yang jelas mobil kami rusak parah.

Sesaat setelah kejadian itu Gina shock! Bayangin aja kalo misalnya saat itu mobil kami sudah stengahnya masuk ke jalan pemuda! Truk itu pasti akan menabrak pintu kiri depan! Dan orang yang terdekat dengan pintu mobil itu adalah Gina! Mungkin kalo itu terjadi, Gina sekarang masi di RS kali ya? Atau lebih parah lagi mungkin Gina uda mati!

Ckck, kejadian ini bikin aku ingat 1 hal bahwa nyawa kita bisa dicabut Allah kapanpun dan dimanapun. Trus, buat jadi pelajaran juga kalo orang yang duduk di sebelah sopir harus selalu membantu sang sopir dalam memperhatikan jalan.

Syukur alhamdulillah, kami bertiga selamat walaupun mobil kami jadi korbannya :)

yasu, akhirnya kami sampe di depan Labs dengan mobil yang BARU saja kesrempet dan Sarah bingung banget pas ngeliat hehe.

Sebenernya waktu dulu Gina juga pernah selamat dari kecelakaan. Kejadiannya juga hari Sabtu!

Jadi waktu itu hari pertama masuk kelas bahasa. Dan hari itu hari Sabtu. Jadi, jelas dong kalo jalanan ga rame!

Waktu itu Gina dianterin Papa. Jalanan yang ada di depan 8 tuh bener-bener sepii! Saat itu cuma ada mobilku doang.

Kami datang dari arah Tongtek ke 8. Sampe di depan tukang Cuci mobil, Papa minggir dan Gina pun siap turun. Setelah ngucapin salam ke Papa, Gina siap-siap menyebrang. Sbelumnya, aku clingak clinguk dulu. Saat itu ada banyak motor yang datang dari arah TK Garuda. Tapi dari arah Tongtek ga ada (jalanan kosong). Jadi Gina terfokus melihat ke arah kiri. Setelah motor-motor dari arah kiri itu lewat, Gina langsung melangkahkan kaki. Tapi tiba-tiba Papa berteriak keras. Teriakan itu membuatku takut dan menarik kembali langkahku. Kemudian, dengan refleks aku melihat ke kanan dan ternyata 'nguueeeeng'! Sebuah motor yang berlari sangat kencang lewat pas di depanku! Hatiku ga karuan, sementara Papa ngomel-ngomel dari mobil. Gina rada malu juga sih hehe abis di depan publik dimarahin! Tapi, coba kalo Papa nggak neriakin Gina? Mungkin Gina bakalan tetep nyelonong dan akhirnya ketabrak motor deh! Trus paling minim rusuk patah atau paling parah yaa 'dead'.

huhu semua kejadian itu selalu mengingatkan Gina bahwa nyawa kita bisa dicabut kapan saja. Oiya, ada cerita dari sahabat Rasul juga yang berhikmah sama.
Jadii, suatu pagi ada seorang pemuda yang bertanya pada penjual kain kafan yang sedang menyobek-sobek kain kafan
Pemuda itu bertanya, "Untuk apa kain kafan itu disobekin?".
Penjual kain kafan menjawab, "Mungkin saja nanti sore ada yang butuh".
Dan tahukah kamu bahwa pada sore harinya ternyata yang membutuhkan kain kafan itu adalah pemuda yang tadi bertanya. Di pagi hari dia sudah menemui kain kafannya terlebih dahulu. Dia tidak menyadari bahwa kain kafan yang sedang disobeki oleh penjual kain itu akan digunakan untuk badannya di sore harinya. Allahuakbar!

Dari pengalamanku dan cerita itu seharusnya menjadi reminder buat kita bahwa hidup kita tak ada yang mengetahui melainkan Allah dan Allah bisa mencabut nyawa kita kapanpun. Dan ingatlah bahwa setiap orang pasti akan mengalami kematian.

Maka dari itu, mari kita bertaqwa kepada Allah dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya. ;)

Thursday, February 14, 2008

Valentine = hari kasih sayang?

Akhirnya, saya dikasih ide jugaa untuk ngisi blog yang masih sepi ini. Yupp! 'Valentine', hari yang katanya hari kasih sayang ini selalu diikuti dengan ritual (?) pemberian cokelat, bunga, yahh pokoknya kado dehh ke orang-orang yang mereka sayangi. Dan yang bikin saya bingung, kenapa sih orang-orang itu tukeran kado hanya pada tanggal 14 Februari?

Well, saya ini alhamdulillah termasuk salah seorang muslimah. Sebenernya saya sedihh kalo ngeliat temen-temen yang juga sesama muslim ikut-ikutan ngerayain hari Valentine yang sama sekali bukan budaya Islam. Dulunya saya juga ngerayain hari Valentine ampe SD kelas 3. Untungnya orangtua saya ngasih tau kalo kita sebagai umat Islam nggak boleh ngerayain hari Valentine. Soalnyaa..di Al-Quran ama Al-Hadits yang menjadi pedoman umat Islam, nggak ngasih pemberitahuan tuhh tentang hari Valentine. Trus kenapa kasih sayang dijadiin hari?? Nahh, itu juga salah satu alasan kenapa saya nggak ngerayain Valentine. Kalo hari kasih sayang cuman tanggal 14 Februari aja, berarti tanggal-tanggal sesudahnya atau sebelumnya kita bisa melakukan hal-hal yang tidak berlandaskan kasih sayang dong?! Nahh, kalo dalam Islam, kasih sayang itu nggak cuma tanggal 14 Februari. Kasih sayang itu, kata Rasul, harus kita lakukan setiap hari.

Wess, jadi kayak ceramah yah? Hehe nggak papa, kayaknya masih banyak temen-temen sesama muslim yang belom tau tentang hari Valentine buat umat Islam.. Yaaa, sekalian sharing ilmu laahhhh. Ya kan? Inget yaa! Kasih sayang harus diterapkan setiap hari, bukan setiap tanggal 14 Februari.