Wednesday, July 16, 2014
Sedih
Sunday, April 13, 2014
Seandainya
Twitter. Yap, segala informasi mengalir begitu cepatnya di jejaring sosial ini. Timelineku pun banjir dengan segala macem jenis kicauan, mulai dari berita, ramalan cuaca, dan yang pasti temenmu atau kamu tweet ... yaitu masalah pribadi.
Yang terakhir ini nih. Kayanya setiap orang yang punya jejaring sosial, hampir pasti menggunakannya untuk update masalah pribadi. Ya gak? Biasanyaaaa kayak ngedumelin orang yang dia lagi sebel gitu. Bahkan kadang ada suami istri yang berantem! Tapi kok malah di jejaring sosial ya? ckck gak ngerti sih itu niatnya apa -_-
Nah, waktu itu aku lagi gak ada kerjaan jd iseng baca-baca timeline. Lagi asik-asiknya ngescroll down, tiba-tiba ada 1 tweet dari temenku yang sangat bikin...... @#/$&%! Campur aduk bu maksudnya :p entahlah antara kasian, marah, memaklumi smuanya campur aduk. Tweetnya simple dan menurutku kata-kata itu uda biasa diucapin orang-orang. TAPI konteksnya beda. Temenku nge-tweet kayak gini (P.S. ini pake bahasa sendiri, intinya kira-kira gini):
"Seandainya, aku dapat memilih keluarga tempat aku dilahirkan"
Kalimat simple kan? Kata-kata pengandaian kayak "seandainya..." atau "coba kalau..." atau "kalau waktu itu...." emang sering banget dipake sehari-hari kan? Terutama pas kita kecewaa banget terhadap suatu hal yang terjadi. Hemm ya, ini subjektif banget sih emang.. tapi personally, aku gak suka banget sama orang yang mengandai-andai karena sesuatu yang telah terjadi itu gak sesuai dengan harapannya, kayak kecewa tadi itu. Kalo mengandai-andai yang dimaksud itu bermimpi, lain soal yee haha.
Kenapa emangnya sama mengandai-andai?.....
Yaaa, oke. Sebagai seorang muslimah, pastinya setiap apa yang dilakukan harus merujuk kembali ke 2 pedoman umat Islam. Ya kan? Jadi, sebisa mungkin aku selalu menilai sebuah fenomena dari kacamata agama terlebih dahulu. Fanatik? Hemm, kalo menurutku fanatik terhadap ajaran agama adalah sesuatu yang pada tempatnya. Karena...apa lagi yang bisa kita pegang untuk masuk ke surga selain agama? Gak ada.
Oke sorry, prolog jawabannya kepanjangan haha. Jadi, kembali ke pertanyaan awal. Kenapa emangnya sama mengandai-andai?
Alasan pertama :
Al Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”
Masyaa Allah, ayat ini ngena banget ya! Kalimat terakhir "Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui", menurutku benar-benar menekankan bahwa Allah tau segalanya dan uda mengatur skenario hidup kita sedemikian rupa baiknya. Jadi, kalau kita mengandai-andai, berarti kita yang sok tau. Wong yang maha tau bilangnya A, kok kita yang gak tau apa-apa malah berani bilang kalo seandainya itu B, hasilnya akan lebih bagus?
Alasan kedua:
Hadits Riwayat Bukhari
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun masing-masing ada kebaikan. Semangatlah meraih apa yang manfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah janganlah mengatakan, "Seandainya aku berbuat begini dan begitu, niscaya hasilnya akan lain." Akan tetapi katakanlah, "Allah telah mentakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia Perbuat." Sebab, mengandai-andai itu membuka pintu setan." (HR. Muslim)
Nah, ini lebih ngena lagi hehe. Kayanya uda cukup jelas ya disebutkan di hadits tsb bahwa kita sudah secara jelas dilarang (di hadits tersebut menggunakan kata jangan) untuk mengandai-andai. Apalagi menurut hadits di atas, mengandai-andai itu membuka pintu setan! Hiih, makin jauh deh sama Allah :""( Oiya trus, kalo mengandai-andai kita juga bisa termasuk ke dalem orang-orang yang gak percaya dong ya sama Allah. Kenapa? Karena kita gak percaya kalo Allah Maha Mengetahui. Waduh, bahaya euy buat tauhid kita >.<
Alasan ketiga:
Yaelaaah, uda kejadiaaan, gausah di andai-andai! Gak akan ngubah juga~
[Yang ketiga alasan pribadi, hehe *peace]
Nah, makanya kita gak usah mengandai-andai kejadian yang uda lalu deh~ mending kita terima apa yang memang uda kejadian, percaya kalau itu hal yang terbaik untuk kita, ambil hikmahnya, trus jadiin kekuatan buat diri kita dan bekal buat ke depannya deh! InsyaaAllah kita bakalan jadi pribadi yang lebih baik dan positif ;)
Oiya, khusus menanggapi isi tweet temenku di atas... kita itu harus tetap bersyukur... gimana pun keluarga tempat kita dilahirkan, segala kekurangan dan kelebihannya, kita harus tetap bersyukur...karena kita gak akan seperti sekarang (ngebaca post ini, hehe) kalau Allah gak memberikan kita lingkungan seperti keluarga kita saat ini. Dan jangan mengandai-andai! DEAL WITH IT dan jadikan itu kekuatan agar kita lebih baik :)
Ahhh...jadi keinget obrolan sama Papa yang saat itu kerja di sebuah perusahaan yang beli pesawat Sukhoi...
Papa : Kalo bos Papa percaya dan dengerin apa kata Papa, perusahaannya ga jadi kayak gini
Aku : Iya, Pap. Tapi kalo misalnya dia percaya sama kata-kata Papa, nanti Papa disuruh ikut joy flight Sukhoi.... *tersenyum tipis*
(Desember 2013)
Monday, August 16, 2010
Who is your MAHRAM?

Sunday, November 30, 2008
Dua Kejadian yang Sangat Berharga!
Hari Sabtu ini adalah hari terakhir UAS di SMAN 8 dan kebetulan kelas X kebagian jam siang (masuk jam 09.00 atau 10.00). Gina senang sekali karena hari ini hari terakhir dan hari Sabtu, jadi jalanan nggak macet gitu hehe
Hari ini Gina masuk jam 10.30. Jadi brangkatnya dari rumah jam 9an, biar bisa jemput Sarah dulu di Labschool.
Gina brangkat sama Kak Oi & Abang. Kali ini Kak Oi yang nyetir mobil karena si Abang lagi males (huehe). Gina duduk di sebelah sopir, kalo Abang duduk dibelakang.
Perjalanan kami bertiga ke Labs santai-santai saja, nggak ada hambatan apapun. Kami berputar di puteran Telkomsel dekat Labs. Kak Oi dengan santai masuk ke jalan utama (jl. Pemuda). Bagian depan mobil kami sudah masuk ke jalan utama dengan keadaan miring. Namun, tiba-tiba saja bagian kiri mobil Jazz merah yang kami kendarai disrempet Truk guede yang datang dari arah kiri dengan sekuenceng-kuencengnya!! Bunyinya keras sekali! Bahkan, mobil kami yg tadinya miring 15 derajat tergeser sekitar 20 derajat ke kanan!! Gina, yang duduk di sebelah sopir, ga tau kalo ada truk yang akan menyrempet mobil kami! Gina waktu itu lagi asik-asiknya baca handout Sejarah. Gina hanya ngerasain getaran yang kenceng banget! Akibat srempetan Truk itu parah! Kaca lampu depan mobil kami pecah, bemper depan penyok dan body samping mesin tergeser hingga nyaris lepas!
Kak Oi pun kaget. Entah salah siapa, tapi yang jelas mobil kami rusak parah.
Sesaat setelah kejadian itu Gina shock! Bayangin aja kalo misalnya saat itu mobil kami sudah stengahnya masuk ke jalan pemuda! Truk itu pasti akan menabrak pintu kiri depan! Dan orang yang terdekat dengan pintu mobil itu adalah Gina! Mungkin kalo itu terjadi, Gina sekarang masi di RS kali ya? Atau lebih parah lagi mungkin Gina uda mati!
Ckck, kejadian ini bikin aku ingat 1 hal bahwa nyawa kita bisa dicabut Allah kapanpun dan dimanapun. Trus, buat jadi pelajaran juga kalo orang yang duduk di sebelah sopir harus selalu membantu sang sopir dalam memperhatikan jalan.
Syukur alhamdulillah, kami bertiga selamat walaupun mobil kami jadi korbannya :)
yasu, akhirnya kami sampe di depan Labs dengan mobil yang BARU saja kesrempet dan Sarah bingung banget pas ngeliat hehe.
Sebenernya waktu dulu Gina juga pernah selamat dari kecelakaan. Kejadiannya juga hari Sabtu!
Jadi waktu itu hari pertama masuk kelas bahasa. Dan hari itu hari Sabtu. Jadi, jelas dong kalo jalanan ga rame!
Waktu itu Gina dianterin Papa. Jalanan yang ada di depan 8 tuh bener-bener sepii! Saat itu cuma ada mobilku doang.
Kami datang dari arah Tongtek ke 8. Sampe di depan tukang Cuci mobil, Papa minggir dan Gina pun siap turun. Setelah ngucapin salam ke Papa, Gina siap-siap menyebrang. Sbelumnya, aku clingak clinguk dulu. Saat itu ada banyak motor yang datang dari arah TK Garuda. Tapi dari arah Tongtek ga ada (jalanan kosong). Jadi Gina terfokus melihat ke arah kiri. Setelah motor-motor dari arah kiri itu lewat, Gina langsung melangkahkan kaki. Tapi tiba-tiba Papa berteriak keras. Teriakan itu membuatku takut dan menarik kembali langkahku. Kemudian, dengan refleks aku melihat ke kanan dan ternyata 'nguueeeeng'! Sebuah motor yang berlari sangat kencang lewat pas di depanku! Hatiku ga karuan, sementara Papa ngomel-ngomel dari mobil. Gina rada malu juga sih hehe abis di depan publik dimarahin! Tapi, coba kalo Papa nggak neriakin Gina? Mungkin Gina bakalan tetep nyelonong dan akhirnya ketabrak motor deh! Trus paling minim rusuk patah atau paling parah yaa 'dead'.
huhu semua kejadian itu selalu mengingatkan Gina bahwa nyawa kita bisa dicabut kapan saja. Oiya, ada cerita dari sahabat Rasul juga yang berhikmah sama.
Jadii, suatu pagi ada seorang pemuda yang bertanya pada penjual kain kafan yang sedang menyobek-sobek kain kafan
Pemuda itu bertanya, "Untuk apa kain kafan itu disobekin?".
Penjual kain kafan menjawab, "Mungkin saja nanti sore ada yang butuh".
Dan tahukah kamu bahwa pada sore harinya ternyata yang membutuhkan kain kafan itu adalah pemuda yang tadi bertanya. Di pagi hari dia sudah menemui kain kafannya terlebih dahulu. Dia tidak menyadari bahwa kain kafan yang sedang disobeki oleh penjual kain itu akan digunakan untuk badannya di sore harinya. Allahuakbar!
Dari pengalamanku dan cerita itu seharusnya menjadi reminder buat kita bahwa hidup kita tak ada yang mengetahui melainkan Allah dan Allah bisa mencabut nyawa kita kapanpun. Dan ingatlah bahwa setiap orang pasti akan mengalami kematian.
Maka dari itu, mari kita bertaqwa kepada Allah dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya. ;)
Thursday, February 14, 2008
Valentine = hari kasih sayang?
Well, saya ini alhamdulillah termasuk salah seorang muslimah. Sebenernya saya sedihh kalo ngeliat temen-temen yang juga sesama muslim ikut-ikutan ngerayain hari Valentine yang sama sekali bukan budaya Islam. Dulunya saya juga ngerayain hari Valentine ampe SD kelas 3. Untungnya orangtua saya ngasih tau kalo kita sebagai umat Islam nggak boleh ngerayain hari Valentine. Soalnyaa..di Al-Quran ama Al-Hadits yang menjadi pedoman umat Islam, nggak ngasih pemberitahuan tuhh tentang hari Valentine. Trus kenapa kasih sayang dijadiin hari?? Nahh, itu juga salah satu alasan kenapa saya nggak ngerayain Valentine. Kalo hari kasih sayang cuman tanggal 14 Februari aja, berarti tanggal-tanggal sesudahnya atau sebelumnya kita bisa melakukan hal-hal yang tidak berlandaskan kasih sayang dong?! Nahh, kalo dalam Islam, kasih sayang itu nggak cuma tanggal 14 Februari. Kasih sayang itu, kata Rasul, harus kita lakukan setiap hari.
Wess, jadi kayak ceramah yah? Hehe nggak papa, kayaknya masih banyak temen-temen sesama muslim yang belom tau tentang hari Valentine buat umat Islam.. Yaaa, sekalian sharing ilmu laahhhh. Ya kan? Inget yaa! Kasih sayang harus diterapkan setiap hari, bukan setiap tanggal 14 Februari.